Perlukah Calon Insinyur Muda Sipil Belajar Programming/Coding?

Dari Judulnya langsung menohok “perlukah para calon insinyur muda teknik sipil belajar programing atau coding?”. In my humble opinion. . . Jawabannya, “tergantung”. ya tergantung profesi apa yang bakal anda geluti. Kita tahu kalau bicara mainstream profesi teknik sipil maka umumnya setelah lulus S1 anda bisa menjadi kontraktor, atau konsultan perencana, atau konsultan lapangan seperti konsultan pengawas dan bahkan bekerja sebagai owner atau mungkin menjadi akademisi. Maka simply, jika anda ingin menjadi seorang konsultan dan akademisi maka jawabannya “Iya”, tetapi tidak harus.

Apa yang membedakan dengan skill bawaan yang lain?

Kemampuan programming/coding disini tidak bisa disamakan dengan kemampuan seorang fresh grade dalam misalkan berbahasa inggris, atau kemampuan fresh grad tersebut dalam mengoperasikan software sipil seperti SAP2000 atau PLAXIS atau dibandingkan dengan penguasaan core keilmuan keteknik sipilan anda. Itu sangat berbeda. Coba bayangkan seorang prajurit TNI di medan perang. Bahasa inggris, kemampuan pengoprasian software, dan core keilmuan teknik sipil itu ibarat pakaian/seragam TNI dan kemampuan menembak yang harus sigap sedia dan dibawa setiap saat. Jadi itu sesuatu yang otomatis harus melekat pada fresh grad, nothing special. Ibaratnya jika anda mengusai core ilmu sipil secara mendalam atau/dan mungkin mahir software maka anda adalah infantry yang baik, tapi kalau anda juga bisa programming maka “kelas” anda adalah the next special force, kopasus atau denjaka. Kemampuan coding itu adalah side skill yang beneran exceptional. In this case you have to trust me, I have seen best of the best engineers with exceptional programming skills. They are top tier, world class civil engineer. Maybe, I am not one of them, but . .I want YOU to be like em.

Bahasa pemograman yang berguna untuk teknik sipil?

Coba kita sedikit berimajinasi, misalkan kita bekerja di konsultan world class ternama (misal ARUP), secara logis, kita harus paham bahwa taruhlah semua yang selevel dengan anda bisa bahasa inggris, atau semua lulusan universitas top, semua paham ilmu sipil. Lalu apa yang spesial? yg membuat seseorang terlihat lebih bersinar dari yang lain, salah satunya adalah CODING Skill. Hampir semua lulusan S1 TU Delft yang saya temui, semua bisa programming, at least PYTHON. salah satunya adalah senior saya. Saya terkagum dengan kemampuan dia, pada suatu waktu istirahat makan siang , saya melihat laptop mouse nya bisa gerak gerak sendiri, saya pikir dia lagi remote desktop. ternyata tidak, bahwa di sudah menulis script python untuk menggerakan mouse nya untuk nge-running sebuah software . Kemudian dia bisa nge-scrap dan merekap hasil running otomatis dari script itu. jadi dia nge-run software tanpa megang mouse dan di tinggal “madang”. I talked to myself.. this is insane . Ada juga cerita, seorang kolega yang bisa nge convert format GEF CPT ke format excel rockworks dengan EXCEL VBA. Bro seriously, this is simpler task but more insane. . .Jadi dari pengalaman saya yang sempit, saya simpulkan bahwa dua pemograman ini sangat membantu efisiensi kerja seorang insinyur, yaitu PYTHON dan VBA. Satu lagi contoh, misalkan anda mengolah data soil investigasi, misal sondir yang jumlahnya ratusan atau bahkan ribuan (di proyek besar), untuk meningkatkan efisiensi maka buatlah script, setidak nya excel vba.

Biar compatible dengan jaman.

In my humble opinion, if you want to reach that top tier 5% upper bound world class civil engineer in this 2020 era, ability untuk coding adalah suatu jalan menuju target itu.

Seseorang yang bisa programing akan dicari diperusahaan itu, internal. minimal produknya akan dipakai, dan dia akan diminta untuk support sana sini. ngomong ngomong bicara tentang PYTHON, memang bahasa pemrogaman ini sedang trending dan menjadi bahasa pemrogaman yang paling dibahas di stackoverflow to date. Python dipakai di NASA, GOOGLE, Facebook, dan tentunya perusahaan – perusahaan lain. Jika bahasa ini diaplikasikan di teknik sipil akan membantu pekerjaan meningkatkan efisiensi memangkas waktu kerja dan menurunkan cost pengerjaan, selama itu berkaitan dengan desk work.

Untuk para freshgrad dan mahasiswa

Jadi, tadi merupakan sekelumit uneg-uneg, yang ingin saya sampaikan. Kawan – kawan mahasiwa dan fresh grad bisa menarik kesimpulan sendiri. Jika sebelum lulus anda sudah bisa PYTHON atau VBA, maka selamat. Best of Luck, I hope you will be the next special force.

salam,

Share on facebook
Facebook
Share on google
Google+
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on pinterest
Pinterest

Leave a Reply